A. PENDAHULUAN
Pendidikan dan pembelajaran pada hakekatnya merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia dengan maksud membantu peserta didik mencapai pemahaman dan kedewasaan.Di sisi lain, pendidikan adalah suatu upaya menuju kearah perbaikan hidup dan kehidupan manusia yang lebih baik. Untuk itu pendidikan berlangsung tanpa awal dan akhir atau tanpa ada batas ruang dan waktu tertentu sepanjang hayat, istilah lain di sebut life long education (pendidikan sepanjang hidup). Begitu luas dan kompleksnya pengertian pendidikan tersebut, kata Sukadianto (2002), pendidikan harus didekati dengan model sistem input-proses-output (SIPO). Lewat pendekatan SIPO dapat diuraikan segala permasalahan yang terjadi secara cepat, tepat, dan teliti. Pendekatan SIPO memandang, agar diperoleh output yang bermutu, yang perlu diperhatikan tidak hanya inputnya melainkan harus memusatkan perhatian pada proses. Dengan perhatian yang serius pada komponen proses, akan sangat menentukan kualitas output pendidikan. Logikanya apabila prosesnya di jalankan dengan bagus maka suatu kemustahilan hasinya tidaka akan bagus.
Pembelajaran IPA merupakan cabang dari ilmu sains yang tentunya dalam proses penyampaian tidak luput dari proses pengamatan sesuai dengan pendapat carin (1993 :3 ) yang mendefinisikan science sebagai the activity of questioning and exploring the universe and finding and expressing it’s hidden order, yaitu “suatu kegiatan berupa pertanyaan dan penyelidikan alam semerta dan penemuan serta pengungkapan serangkaian rahasia alam” Sains mengandung makna pengajuan pertanyaan, pencarian jawaban, pemahaman jawaban, penyempurnaan jawaban baik tentang gejala maupun karakteristik alam sekitar melalui cara – cara sistematis (Depdiknas, 2002a :1)
Belajar sains tidak sekedar belajar informasi sains tentang fakta, konsep, prinsip, hukum dalam wujud ‘pengetahuan deklaratif’, akan tetapi belajar sains juga belajar tentang cara memperoleh informasi sains, cara sains dan teknologi bekerja dalam bentuk pengetahuan prosedural, termasuk kebiasaan bekerja ilmiah dengan metode ilmiah dan sikap ilmiah. Pembeljaran sains di mulai dari usia dini yaitu usia TK dan SD, dimana dalam proses penyajian materinya harus di sajikan dengan tampilan media yang menarik agar para peserta didik tertarik belajar sains karena pengajaran yang tidak memperhatikan aspek teori pembelajaran tidak menyebabkan peserta didik belajar sehingga pesan yang di sampaikan dalam proses pembelajaran dapat di tangkap oleh peserta didik dengan mudah. Karena pada dasarnya usia anak SD susah belajar dengan pembahasan yang abstrak mereka lebih efektif dengan mencontohkan yang konkrit
Setiap Jenjang pendidikan tentunya mempunyai tujuan serta kurikulum yang jelas tentang pencapaian materi yang akan dicapai dalam pencapaian tujuan pendidikan selaku pendidik tidak cukup hanya mengandalkan modal ceramah saja karena tidak semua materi pembelajaran dapat di ceramahkan melainkan harus di dukung oleh media lain sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Salah satu materi pembahasan di sekolah dasar misanya tentang Mahkluk hidup dan proses kehidupan dimana dalam materi ini banyak guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan pesan pembelajaran tanpa media karena pembelajaran ini membutuhkan aplikasi langsung sehingga dampaknya pada anak didik bisa di rasakan dalam kehidupan sehari – hari. Oleh karena itu makalah sederhana ini akan mencoba membahas tentang pentingnya media dalam pembelajaran IPA di SD. Salah satu contoh pokok bahasan yang efektif menggunakan media yaitu pada pembahasan masalah mahkluk hidup serta lingkungan sekitarnya, dimana dalam pokok bahasann ini target utama agar para siswa mengetahui cara merawat tubuh dan lingkungan yang sehat.
Pokok pembahasan : Mahkluk hidup dan proses kehidupan
Kelas / semester : 1/ I.
Standar kompetensi : Mengenal anggota tubuh dan kegunaanya serta cara perawatannya
Kompetensi Dasar :
I. Mengenal bagian – bagian tubuh dan kegunaanya serta cara perawatanya
II. Mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat.
III. Membiasakan hidup sehat
IV. Mengenal cara memelihara lingkungan agar tetap sehat.
V. Mengenal cara menjaga lingkungan agar tetap sehat
VI. Membedakan lingkungan sehat dengan lingkungan tidak sehat
VII. Menceritakan perlunya merawat tanaman, hewan
peliharaan dan lingkungan sekitar.
B. Tinjauan teori
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut pendapat para ahli dalam Miarso (1984:47) mereka sependapat bahwa :
a. Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin di teruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
b. Bahwa materi yang ingin di sampaikan adalah pesan pembelajaran dan bahwa tujuan yang ingin di capai adalah terjadinya proses belajar. Bila karena satu dan lain hal media tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai penyalur pesan yang di harapkan maka ia tidak efektif dalam arti tidak mampu mengkomunikasikan isi pesan yang ingin di sampaikan oleh sumber kepada sasaran yang ingin di capainya. Oleh karena itu dalam mendesain pesan unbuk suatu media, harus di perhatikan cirri- ciri atau karakteristik dari sasaran / penerima pesan (umur , latar belakang social budaya, pendidikan serta kondisi belajar yaitu factor – factor yang dapat merangsang / mempengaruhi timbulnya kegiatan belajar mengajar.
Menurut B.J Enright (1972) pula, “media ialah ikhtiar-ikhtiar untuk memperolehi, memproses atau menyusun kembali maklumat pandang dan dengar atau gabungan maklumat pandang dan dengar dengan cara grafik, fotografik, elekronik ataupun cara mekanik”.
Jadi fungsi media ialah untuk memperolehi, memproses atau menyusun kembali maklumat pandang dan dengar ataupun gabungan dua jenis maklumat ini. Yusuf Hashim (1997) menyatakan bahawa “media pengajaran yang biasa digunakan dalam pengajaran dan latihan terbahagi kepada delapan yaitu:
1. Media tayang kaku (transparensi, slaid, mikrofilm dll)
2. Media tayang gerak (video, filem, cakera dll)
3. Grafik (lukisan, poster, kartun dll)
4. Gambar kaku (gambar foto, poskad dll)
5. Media pameran (model, boneka, diorama dll)
6. Media paparan (papan kapur, papan flanel, papan berita dll)
7. Media audio (tutur, pita audio, t dll)
8. Media cetak (modul pengajaran, buku teks,, majalah dll)
Dari beberapa pengelompokan media bahwa belum terdapat kesepakatan tentang taksonomi media yang mencakup segala aspek dan berlaku umum karena setiap media mempunyai kelebihan dan kelemahan dengan perkataan lain tidak ada satu media yang mengatasi media lainnya dalam segala aspeknya, sehingga dapat menggantikan segala bentuk media yang lain karena itu perlu di fahami cirri atau karakteristik masing – masing media, pengenalan akan jenis dan karakteristik media ini akan merupakan salah satu factor dalam penentuan atau pemilhan media.
Fungsi Media
1. Membuat Pengajaran Lebih Tersusun
Mengikut pendekatan sistem, media adalah satu komponen dalam pembentukan pengajaran. Untuk memuatkan media dalam pengajaran, guru perlu merancang dengan sistematik terlebih dahulu supaya pengajaran lebih tersusun. Berdasarkan pendekatan sistem juga peranan media dikaji, dilaksanakan, dinilai dan kemudian disempurnakan mengikut keperluan penuntut dan objektif pembelajaran.
2. Membuka wawasan
Berbagai media yang didapati,dari segi pembelajaran memang membuka wawasan seperti TV pendidikan dan radio, filem, slaid dan sebagainya.
3. Pembelajaran Menjadi Lebih konkrit
Sesuatu permasalahan yang perlu dipelajari tetapi bersifat abstrak bisa di tampilkan melalui anak – anak di dalam kelas.
4. Memperkayakan pengalaman
Media seperti filem boleh memperkayakan pengalaman murid. Jika murid di negara ini tidak pernah melihat salju, satu film yang ditayangkan menunjukkan salju serta proses terbentuknya akan menambah pengalaman murid, seolah-olah murid sendiri mengalami suasana seperti itu.
5. Pembelajaran Lebih bermakna
Pembelajaran berhasil apabila terdapat perubahan tingkahlaku. Dengan melihat film, televisi dan media lain pelajar akan terangsang untuk belajar. Oleh karena semangat melihat atau mendengar media pengajaran tersebut, perubahan tingkahlaku murid akan lebih mudah terjadi.
6. Pengajaran Lebih Bersifat Individu
Jika pengajaran dirancang dengan teratur dan rapi, guru tidak perlu berhadapan dengan semua murid pada setiap waktu. Pembelajaran bisa berjalan secara individu mengikuti kemampuan dan kecepatan siswa sendiri untuk menyelesaikan sesuatu unit pembelajaran. Murid tidak perlu menggu guru untuk belajar karena isi pelajaran telah disusun oleh guru mengikuti tahap kemampuan siswa.
Klasifikasi media
Untuk keperluan pengklasifikasian media itu pertama yang harus diketahui “ sifat umum apa yang di miliki ploh berbagai media seperti buku, slide rekaman audio yang orang mengenalinya sebagai bentuk? Jawabannya terletak pada fungsinya yaitu apa yang di lakukan dan bagaimana cara melakukanya. Semuanya menyampaikan pesan yang di susun dalam bentuk informasi audio visual yang dasar maupun lebih.Menurut Rudi Brezt ada lima bentuk dasar informasi yaitu gambar, grafik garis,suara dan gerakan. Menurut bentuk informasi yang di gunakan kita dapat mengklasifikasikan media penyaji dalam lima kelompok besar yaitu:
Media visual diam, media visual gerak,media audio, media audio visual diam, media audio visual gerak dengan menganalisismedia melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannyan dapat di klasifikasikan tujuh kelompok media penyaji yaitu:
1. Grafis, bahan cetak dan gambar diam.
2. Media proyeksi diam.
3. Media audio
4. Media gambar hidup / film
5. Media televisi
6. Multi media
Tentunya masing – masing kelompok media ini mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Adapun kelebihan dari media gambar diam yaitu:
1. Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkrit
2. Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya.
3. Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan dari media gambar diam yaitu:
1. Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran dalam kelompok besar.
2. Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan meninbulkan kesalahan persepsi.
Adapun media gambar dalam menjelaskan
- Mengenal anggota tubuh dan kegunaan serta perawatannya.
- Mengenal cara memelihara lingkungan agar tetap sehat.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- Melestarikan lingkungan dengan penghijauan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- Contoh makanan sehat
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- Menjaga kesehatan dengan sikat gigi
-
-
-
-
-
-
- Menjaga kesehatan dengan menyikat gigi
Daftar pustaka
Arikunto, Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI), Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Eka, Erdina, (2008), Efektifitas Media Grafis Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Di SMA, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Harmi, Sri, (2007), Jendela IPA Lingkungan Dan Alam Sekitar Untuk Kelas V SD Dan MI Semester 1, Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
Harmi, Sri, (2007), Jendela IPA Lingkungan Dan Alam Sekitar Untuk Kelas V SD Dan MI Semester 2, Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
Ibayati, Yayat, dkk., (2008), Ilmu Pengetahuan Alam SD Dan MI Kelas VI, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Miarso, Yusufhadi, (1984), Teknologi Komunikasi Pendidikan pengertian dan penerapannya dinindonesia, Pustekkom Dikbud dan CV Rajawali. Jakarta.