Jumat, 09 Desember 2011

Komponen Laboratorium

Komponen Laboratorium

Adapun komponen – komponen laboratorium yang di butuhkan agar laboratorium tersebut standar yaitu:

1.Disain Laboratorium I. Tata ruang
a.       Kebutuhan ruang
b.      Lay-out laboratorium
c.       Provisi Jasa
d.      Lantai
e.       Jendela
f.       Pintu
g.      Meja Laboratorium
h.      Almari dan Laci

2. Disain Laboratorium II. Pelayanan Mekanik

a.       Ventilasi
b.      Lemari Asam
c.       Pencahayaan
d.      Pasokan arus listrik
e.       Pasokan arus listrik darurat
f.       Pasokan Gas
g.      Pasokan air
h.      Pembuangan
i.        Pasokan uap
j.        Pasokan air distilasi dan air demineralisasi
k.      Pipa Gas
l.        Perencanaan keamanan
m.    Dekorasi
n.      Alokasi lantai untuk berbagai peralatan berbeda

3. Disain Laboratorium III. Fasilitas Pendukung
a.       Fasilitas Pencucian Peralatan Gelas dan Sterilisasi
b.      Laboratorium radioaktif
c.       Unit fotografi
d.      Ruangan Dingin
e.       Ruangan Panas
f.       Kandang Hewan
g.      Unit reprografis
h.      Bengkel Laboratorium
i.        Bengkel Peniup Gelas

4. Anggaran Laboratorium : Pembelanjaan dan control finansial
a.       Sumber pendapatan
b.      Pembelanjaan
c.       Peralatan besar
d.      Bahan habis pakai
e.       Prosedur pemesanan
f.       Pembelian dengan perhatian khusus
g.      Racun
h.      Impor bahan
i.        Pembelian hewan
j.        Bahan Radio aktif
k.      Pemotongan Biaya

5. Administrasi Laboratorium
a.       Informasi Teknis
b.      Sistem Data
c.       Sistem Indeks
d.      Klasifikasi Dewey
e.       Dokumentasi Laboratorium dan Penyimpanan Catatan
f.       Fasilitas Peralatan Kantor
g.      Pengambilan Keputusan
h.      Memburu informasi
i.        Pertemuan staf, komisi dan seterusnya

6. Tata Aliran Kerja : Manajemen Pergudangan
a.       Filosofi Gudang
b.      Manajemen Penyimpanan
c.       Desain dan perencanaan gudang
d.      Penyimpanan Bahan Kimia
e.       Penyimpanan Bahan Berbahaya
f.       Penyimpanan Peralatan
g.      Penyimpanan Alat lain-lain
h.      Dokumentasi

7. Perawatan Peralatan Laboratorium

a.       Perencanaan Perawatan
b.      Inspeksi seputar laboratoriumn dan peralatan
c.       Penggantian peralatan laboratorium
d.      Pembersihan lingkungan laboratorium
e.       Dekorasi
f.       Perbaikan Gudang dan renovasi

8. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LARUTAN PENYANGGA
dengan pembelajaran inquiry

Mata Pelajaran            :  Kimia
Kelas / Semester          :  XI / II
Standar Kompetensi   : 4.  Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya.
Kompetensi dasar      4.3  Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga          dalam tubuh makhluk hidup
I.  Indikator: 
o Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui percobaan.
o Menghitung pH larutan penyangga.
o Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan poengenceran.
o Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh  mahluk hidup


II. Tujuan:
Siswa dapat,
1.     Dapat membedakan larutan penyangga dan bukan penyangga berdasarkan percobaan
2.    Menjelaskan komponen dan cara kerja larutan penyangga
3.    Dapat menghitung PH dan POH
4.    Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh mahkluk hidup.

III. Materi Ajar: 
1.   Sifat, komponen, cara kerja dan PH   larutan penyangga.
2.   Fuingsi larutan penyangga
IV.   Metode pendekatan:
  • Penyampaian informasi
  • Percobaan dan diskusi
  • Penugasan
V.        Alokasi Waktu
o   2 Jam Pelajaran



VI.     Skenario Pembelajaran
Pertemuan (2 jam pelajaran)
Materi ajar:

1.      Sifat, komponen, cara kerja dan PH   larutan penyangga.

Kegiatan awal (10 menit)
o   Salam pembuka
o   Memeriksa kehadiran siswa/membagi kelompok/ 4- 5 orang secara acak.
Kegiatan Inti/Langkah-langkah SPBM  (65 menit)

  • Merumuskan Masalah (20 menit)
Kepada tiap kelompok  siswa diberikan bahan-bahan dan alat kimia serta prosedur kerja yang akan dilakukan kemudian siswa melakukan percobaan berdasarkan prosedur kerja yang telah diberikan dan mencatat hasil yang diamati.
Dari hasil pengamatan siswa di harapkan dapat mendefinisikan larutan penyangga, sifat- sifat serta perubahan PH nya.
Prosedur kerja TERLAMPIR

  • Menganalisis Masalah (10 menit)
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan siswa menganalisis sebab-sebab terjadinya masalah. Dalam hal ini menganalisis perubahan PH larutan penyangga pada penambahan sedikit asam atau basa. 


  • Merumuskan Hipotesis (5 menit)
Siswa mendiskusikan masalah yang ada dan merumuskan hipotesis tentang masalah tersebut. Dalam hal ini misalnya
-          siswa menduga  terjadinya larutan penyangga karena terjadinya kesetimbangan setelah penambahan sedikit asam atau basa sehingga ion H+ dan OH- dapt di pertahankan.

  • Mengumpulkan Data (10 menit)
Siswa mencatat perubahan PH yang terjadi setelah penambahan sedikit asam atau basa data pengamatan  yang mendukung hipotesisnya.

  • Menguji Hipotesis (10 menit)
Siswa menelaah data dan membahasnya untuk melihat hubungannya dengan masalah yang di bahas . Dalam hal ini melakukan percobaan dan   kajian teoritis dari berbagai  buku teks yang mendukung.



  • Menentukan pilihan Penyelesaian/ Kesimpulan (10 menit)
Siswa membuat kesimpulan dari data hasil pengamatan hubungannya dengan  tinjauan teoritis. Dalam hal ini siswa menyimpulkan
a.       Pada larutan penyangga asam
Penambahan asam (H +) akan menggeser kesetimbangan ke kiri.
Jika yang di tambahkan adalah basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion H+ membentuk air ini menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat di pertahankan.
b.      Pada larutan penyangga basa
Jika ke dalam larutan di tambahakan suatu asam, maka ion H+ dari asam itu akan mengikat ion OH- menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan.Sehingga konsentrasi ion OH- dapat di pertahankan. Dan sebaliknya.
Kegiatan Akhir  (15 menit)
o   Menyimpulkan pengaruh panambahan sedikit asam dan basa pada larutan penyangga.
o   Menugaskan siswa untuk mengerjakan tugas LKS  di rumah
Alat / Bahan / Sumber Belajar        
Buku Kimia; LKS, multimedia, laboratorium.
Penilaian

                     
                                                                                                                  
Lampiran


Prosedur Kerja
Larutan penyangga
Tujuan: Mempelajari sifat larutan penyangga dan bukan penyangga pada penambahan sedikit asam, basa atau pengenceran.
Cara kerja :
1.      Dengan menggunakan indicator universal, ukur PH larutan NaCl 0,1 M.
2.      Siapkan 3 gelas kimia 100 ml. Isi masing – masing dengan 10 ml larutan NaCl 0,1 M, kemudian:
                                                        i.            Ke dalam gelas kimia 1 di tambahkan 1 ml larutan HCl0,1M.
                                                      ii.            Kedalam gelas kimia 2 di tambahkam larutan NaOH 0,1 M.
                                                    iii.            Kedalam gelas kimia ke 3 tambahkan 10 ml akuades.Ukur PH larutan tersebut.
3.      Campurkan 25 ml larutan CH3COOH 0,1 m dan 25 ml larutan NaCH2COO 0,1 M dalam sebuah gelas kimia. Ukur PH larutan tersebut.
4.      Siapkan 3 gelas kimia yang bersih. Isi masing – masing gelas kimia dengan 10 ml larutan dari prosedur ( 3). Kemudian :
                                                        i.            Ke dalam gelas kimia 1 tambahkan 1 ml larutan HCl 0,1 M.
                                                      ii.            Ke dalam gelas kimia 2  tambahkan 1 ml larutan NaOH  0,1 M
                                                    iii.            Ke dalam gelas kimia 3 tambahkan  10 ml akuades.
Ukur PH ketiga larutan tersebut.
5.       Campurkan 25 ml larutan NH3 0,1 M dan 25 ml larutan NH4Cl 0,1 M dalam sebuah gelas kimia. Ukur PH larutan tersebut.
6.      Siapkan 3 gelas kimia yang bersuh . Isi masing – masing gelas kimia dengan 10 ml larutan dari prosudur (5). Kemudian:
                                               i.                     Ke dalam gelas kimia 1 tambahkan 1 ml larutan HCl 0,1 M.
                                             ii.                     Ke dalam gelas kimia 2  tambahkan 1 ml larutan NaOH  0,1 M
                                           iii.                     Ke dalam gelas kimia 3 tambahkan  10 ml akuades.
 Ukur PH ketiga larutan tersebut.
7.      Buatlah kesimpulan.

Analiisis Data/pertanyaan
1.      Diantara larutan yang di uji, manakah yang bersifat penyangga ( buffer).
2.      Simpulkanlah sifat – sifat larutan penyangga.







EFEKTIFITAS MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD

A. PENDAHULUAN
               Pendidikan dan pembelajaran pada hakekatnya merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia dengan maksud membantu peserta didik mencapai pemahaman dan kedewasaan.Di sisi lain, pendidikan adalah suatu upaya menuju kearah perbaikan hidup dan kehidupan manusia yang lebih baik. Untuk itu pendidikan berlangsung tanpa awal dan akhir atau tanpa ada batas ruang dan waktu tertentu sepanjang hayat, istilah lain di sebut life long education (pendidikan sepanjang hidup). Begitu luas dan kompleksnya pengertian pendidikan tersebut, kata Sukadianto (2002), pendidikan harus didekati dengan model sistem input-proses-output (SIPO). Lewat pendekatan SIPO dapat diuraikan segala permasalahan yang terjadi secara cepat, tepat, dan teliti. Pendekatan SIPO memandang, agar diperoleh output yang bermutu, yang perlu diperhatikan tidak hanya inputnya melainkan harus memusatkan perhatian pada proses. Dengan perhatian yang serius pada komponen proses, akan sangat menentukan kualitas output pendidikan. Logikanya apabila prosesnya di jalankan dengan bagus maka suatu kemustahilan hasinya tidaka akan bagus.
                Pembelajaran IPA merupakan cabang dari ilmu sains yang tentunya dalam proses penyampaian tidak luput dari proses pengamatan sesuai dengan pendapat carin (1993 :3 ) yang mendefinisikan science sebagai the activity of questioning and exploring the universe and finding and expressing it’s hidden order, yaitu “suatu kegiatan berupa pertanyaan dan penyelidikan alam semerta dan penemuan serta pengungkapan serangkaian rahasia alam” Sains mengandung makna pengajuan pertanyaan, pencarian jawaban, pemahaman jawaban, penyempurnaan jawaban baik tentang gejala maupun karakteristik alam sekitar melalui cara – cara sistematis (Depdiknas, 2002a :1) 

Belajar sains tidak sekedar belajar informasi sains tentang fakta, konsep, prinsip, hukum dalam wujud ‘pengetahuan deklaratif’, akan tetapi belajar sains juga belajar tentang cara memperoleh informasi sains, cara sains dan teknologi bekerja dalam bentuk pengetahuan prosedural, termasuk kebiasaan bekerja ilmiah dengan metode ilmiah dan sikap ilmiah. Pembeljaran sains di mulai dari usia dini yaitu usia TK dan SD, dimana dalam proses penyajian materinya harus di sajikan dengan  tampilan media yang menarik agar para peserta didik tertarik  belajar sains  karena pengajaran yang tidak memperhatikan aspek teori pembelajaran tidak menyebabkan peserta didik belajar sehingga pesan  yang di sampaikan dalam proses pembelajaran dapat di tangkap oleh peserta didik dengan mudah. Karena pada dasarnya usia anak SD susah belajar dengan pembahasan yang abstrak mereka lebih efektif dengan mencontohkan yang konkrit
               Setiap  Jenjang pendidikan tentunya mempunyai tujuan serta kurikulum yang jelas tentang pencapaian materi yang akan dicapai dalam pencapaian tujuan pendidikan  selaku pendidik tidak cukup hanya mengandalkan modal ceramah saja karena tidak semua materi pembelajaran dapat di ceramahkan melainkan harus di dukung oleh media lain sehingga tujuan  dapat tercapai secara efektif dan efisien. Salah satu materi pembahasan di sekolah dasar misanya tentang Mahkluk hidup dan proses kehidupan dimana dalam materi ini banyak guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan pesan pembelajaran tanpa media karena pembelajaran ini membutuhkan aplikasi langsung sehingga dampaknya pada anak didik bisa di rasakan dalam kehidupan sehari – hari. Oleh karena itu makalah sederhana ini akan mencoba  membahas tentang pentingnya media dalam pembelajaran IPA di SD. Salah satu contoh pokok bahasan yang efektif  menggunakan media yaitu pada pembahasan masalah mahkluk hidup serta lingkungan sekitarnya, dimana dalam pokok bahasann ini target utama agar para siswa mengetahui cara merawat tubuh dan lingkungan yang sehat.
Pokok pembahasan   : Mahkluk hidup dan proses kehidupan 
Kelas  / semester        : 1/ I.
Standar kompetensi    : Mengenal anggota tubuh dan kegunaanya serta cara perawatannya 
Kompetensi Dasar       :
                                                                                           I.              Mengenal bagian – bagian tubuh dan kegunaanya serta cara perawatanya
                                                                                        II.              Mengidentifikasi kebutuhan tubuh agar tumbuh sehat.
                                                                                     III.               Membiasakan hidup sehat
                                                                                     IV.               Mengenal cara memelihara lingkungan agar tetap sehat.
                                                                                        V.              Mengenal cara menjaga lingkungan agar tetap sehat
                                                                                     VI.              Membedakan lingkungan sehat dengan lingkungan tidak sehat
                                                                                  VII.              Menceritakan perlunya merawat tanaman, hewan 
peliharaan dan lingkungan sekitar.
 
B.     Tinjauan teori
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut pendapat para ahli dalam Miarso (1984:47) mereka sependapat bahwa : 
a.       Media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin di teruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
b.      Bahwa materi yang ingin di sampaikan adalah pesan pembelajaran dan bahwa tujuan yang ingin di capai adalah terjadinya proses belajar. Bila karena satu dan lain hal media tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai penyalur pesan yang di harapkan maka ia tidak efektif dalam arti tidak mampu mengkomunikasikan isi pesan yang ingin di sampaikan oleh sumber kepada sasaran yang ingin di capainya. Oleh karena itu dalam mendesain pesan unbuk suatu media, harus di perhatikan cirri- ciri atau karakteristik dari sasaran / penerima pesan (umur , latar belakang social budaya, pendidikan serta kondisi belajar yaitu factor – factor yang dapat merangsang  / mempengaruhi timbulnya kegiatan belajar mengajar.   
Menurut B.J Enright  (1972) pula, “media ialah ikhtiar-ikhtiar untuk memperolehi, memproses atau menyusun kembali maklumat pandang dan dengar atau gabungan maklumat pandang dan dengar dengan cara grafik, fotografik, elekronik ataupun cara mekanik”.
Jadi fungsi media ialah untuk memperolehi, memproses atau menyusun kembali maklumat pandang  dan dengar ataupun gabungan dua jenis maklumat ini.  Yusuf Hashim (1997) menyatakan bahawa “media pengajaran yang biasa digunakan dalam pengajaran dan latihan terbahagi kepada delapan yaitu:
1.      Media tayang kaku (transparensi, slaid, mikrofilm dll)
2.      Media tayang gerak (video, filem, cakera dll)
3.      Grafik (lukisan, poster, kartun dll)
4.      Gambar kaku (gambar foto,  poskad dll)
5.      Media pameran (model, boneka, diorama dll)
6.      Media paparan (papan kapur, papan flanel, papan berita dll)
7.      Media audio (tutur,   pita audio, t dll)
8.      Media cetak (modul pengajaran, buku teks,, majalah dll)
Dari beberapa pengelompokan media bahwa belum terdapat kesepakatan tentang taksonomi media yang mencakup segala aspek dan berlaku umum karena setiap media mempunyai kelebihan dan kelemahan dengan perkataan lain tidak ada satu media yang mengatasi media lainnya dalam segala aspeknya, sehingga dapat menggantikan segala bentuk media yang lain karena itu perlu di fahami cirri atau karakteristik masing – masing media, pengenalan akan jenis dan karakteristik media ini akan merupakan salah satu factor dalam penentuan atau pemilhan media.

Fungsi Media

1.      Membuat Pengajaran Lebih Tersusun
Mengikut pendekatan sistem, media adalah satu komponen dalam pembentukan pengajaran.  Untuk memuatkan media dalam pengajaran,  guru perlu merancang  dengan sistematik terlebih dahulu supaya pengajaran lebih tersusun.  Berdasarkan pendekatan sistem juga peranan media dikaji, dilaksanakan, dinilai dan kemudian disempurnakan  mengikut keperluan penuntut dan objektif pembelajaran.
2.      Membuka wawasan
Berbagai media   yang didapati,dari segi pembelajaran memang membuka wawasan seperti TV pendidikan dan radio, filem, slaid dan sebagainya.
3.      Pembelajaran Menjadi Lebih konkrit
Sesuatu permasalahan yang perlu dipelajari tetapi bersifat abstrak  bisa  di tampilkan  melalui anak – anak di dalam kelas.
4.      Memperkayakan pengalaman
Media seperti filem boleh memperkayakan pengalaman murid.  Jika murid di negara ini tidak pernah melihat salju, satu film yang ditayangkan menunjukkan salju serta proses terbentuknya akan menambah pengalaman murid, seolah-olah murid sendiri mengalami suasana  seperti itu.
5.      Pembelajaran Lebih bermakna
Pembelajaran berhasil apabila terdapat perubahan tingkahlaku. Dengan melihat film,  televisi dan media lain pelajar akan terangsang untuk belajar. Oleh karena semangat  melihat atau mendengar media pengajaran tersebut, perubahan tingkahlaku murid akan lebih mudah terjadi.
6.      Pengajaran Lebih Bersifat Individu
Jika pengajaran dirancang dengan teratur dan rapi, guru tidak perlu berhadapan dengan semua murid pada setiap waktu. Pembelajaran  bisa  berjalan secara individu mengikuti kemampuan dan kecepatan siswa  sendiri untuk menyelesaikan sesuatu unit pembelajaran.  Murid tidak perlu menggu  guru untuk belajar karena isi pelajaran telah disusun oleh guru mengikuti tahap kemampuan  siswa.
Klasifikasi media
Untuk keperluan pengklasifikasian media itu pertama yang harus diketahui “ sifat umum apa yang di miliki ploh berbagai media seperti buku, slide  rekaman audio yang orang mengenalinya  sebagai bentuk? Jawabannya terletak pada fungsinya yaitu apa yang di lakukan dan bagaimana cara melakukanya. Semuanya menyampaikan pesan yang di susun dalam bentuk informasi audio visual yang dasar maupun lebih.Menurut Rudi Brezt ada lima bentuk dasar informasi yaitu gambar, grafik garis,suara dan gerakan. Menurut bentuk informasi yang di gunakan kita dapat mengklasifikasikan media penyaji dalam lima kelompok besar yaitu:
Media visual diam, media visual gerak,media audio, media audio visual diam, media audio visual gerak dengan menganalisismedia melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannyan dapat di klasifikasikan  tujuh kelompok media penyaji yaitu:
1.      Grafis, bahan cetak dan gambar diam.
2.      Media proyeksi diam.
3.      Media audio
4.      Media gambar hidup / film
5.      Media televisi
6.      Multi media
Tentunya masing – masing kelompok media ini mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Adapun kelebihan dari media gambar diam yaitu:
1.      Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkrit
2.      Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya.
3.      Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan dari media gambar diam yaitu:
1.      Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran dalam kelompok besar.
2.      Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan meninbulkan kesalahan persepsi.
 Adapun media gambar dalam menjelaskan 
-          Mengenal anggota tubuh dan kegunaan serta perawatannya.
-          Mengenal cara memelihara lingkungan agar tetap sehat.
-         
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-                           Melestarikan lingkungan dengan penghijauan 
-         
 
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           

-                                                                                                                                                
-           
-           
-           
-         
 
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           

-                                                                                                         
-         
 
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           
-           

-                                              Contoh makanan sehat
-         
 
-           
-           
-           
-           
-           
-           


-                                            
-           
-           
-           
-                                     Menjaga kesehatan dengan sikat gigi
-         
 
-           
-           
-           
-           
-           


-                                    Menjaga kesehatan dengan menyikat gigi
 
 
                                     Daftar pustaka 

Arikunto, Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI), Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Eka, Erdina, (2008), Efektifitas Media Grafis Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Di SMA, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Harmi, Sri, (2007), Jendela IPA Lingkungan Dan Alam Sekitar Untuk Kelas V SD Dan MI Semester 1, Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.

Harmi, Sri, (2007), Jendela IPA Lingkungan Dan Alam Sekitar Untuk Kelas V SD Dan MI Semester 2, Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.

Ibayati, Yayat, dkk., (2008), Ilmu Pengetahuan Alam SD Dan MI Kelas VI, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. 
Miarso, Yusufhadi, (1984), Teknologi Komunikasi Pendidikan pengertian dan penerapannya dinindonesia, Pustekkom Dikbud dan CV Rajawali. Jakarta.